Siklus menstruasi setiap orang berbeda beda, ada yang selalu tepat waktu dan ada juga yang tidak beraturan tanggalnya. Selain itu, masalah menstruasi yang dihadapi pun tak sama. Sebagian boleh jadi tidak sakit sama sekali, tetapi sebagian lain alami nyeri haid sampai tak kuat beranjak dari kasur. Pasalnya, rata rata menstruasi setiap bulan terjadi selama dua hari sampai seminggu dan diikuti dengan perubahan fisik maupun emosional.
Meski banyak perempuan yang mengalami masalah menstruasi, bukan berarti hal tersebut dianggap wajar dan bisa disepelekan, ya. Sebelum itu, melansir , menstruasi adalah keluarnya lapisan rahim (endometrium) yang menebal dari tubuh melalui vagina. Cairan menstruasi mengandung darah, sel sel dari lapisan rahim (sel endometrium) dan lendir.
Nah, melansir , ada beberapa masalah menstruasi yang bahaya jika diabaikan terus menerus. Yuk, simak agar jika kamu mengalaminya bisa tahu harus bagaimana. Masalah menstruasi di mana perempuan mengalami pendarahan menstruasi yang terlalu berat dan berlebihan ini dikenal juga dengan menoragia. Jika hal ini tidak ditangani, maka masalah menstruasi ini dapat menyebabkan anemia.
Nah, salah satu cara untuk mengatasi gangguan menstruasi ini menggunakan IUD untuk mengatur alirannya atau mengonsumsi pil KB. Masalah menstruasi ini terjadi saat siklus menstruasi tidak berjalan di mana perempuan tidak mengalami haid selama tiga bulan berturut turut. Tidak mengalami menstruasi ini bisa dianggap abnormal, kecuali hal ini terjadi selama pra pubertas, kehamilan, menyusui, dan pascamenopause.
Berat badan yang berlebih atau justru terlalu rendah dan olahraga yang berlebihan dapat menjadi penyebab terjadinya masalah menstruasi ini. Dismenore atau nyeri haid ialah fase ketika perempuan mengalami nyeri yang menyakitkan di bagian perut bawah. Tidak selalu ringan, nyeri haid yang paling parah bisa mengganggu aktivitas kita dan membuat tubuh terasa lemas.
Hal ini disebabkan oleh rahim didorong oleh hormon tertentu hingga menekan lebih keras dari yang diperlukan untuk melepaskan lapisan rahim. Untuk mengatasi nyeri haid, beberapa pilihan pengobatannya ialah obat penghilang rasa sakit atau pil kontrasepsi. Sindrom pramenstruasi (PMS) ini tampaknya sudah jadi masalah menstruasi yang tidak asing, ya.
PMS sendiri ialah fase sebelum periode menstruasi di mana Kawan Puan akan mengalami beberapa perubahan dan memicu berbagai efek samping. Efek samping itu antara lain retensi cairan, sakit kepala, kelelahan dan lekas marah. Jika Kawan Puan mengalami PMS, maka yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah menstruasi ini ialah berolahraga dan mengubah pola makan.
Itu tadi beberapa masalah menstruasi yang bahaya jika diabaikan. Apakah Kawan Puan pernah mengalami salah satunya ketika menstruasi? Jika mengalaminya, Kawan Puan jangan ragu untuk konsultasikan kondisimu kepada dokter, ya! (*) Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.